Monday, February 15, 2010

aPa yaNg dIinGinKaN



Jadilah dirimu sendiri”, itu kata-kata yang selalu diucapkan setiap orang kepada orang lain. Jadi diri sendiri selalu diinginkan oleh setiap orang. Tidak ingin dikekang, atau dipertanyakan atas segala sesuatu yang ada pada dirinya, apa yang dilakukannya atau apa yang disukainya.

Hampir semua orang ingin keBEBASan melakukan sesuatu yang diyakininya, mendalami apa yang dipercayai olehnya, tenggelam dalam kesukaannya dan akan menjadi diri sendiri. Walau memang kadang kita sendiri yang membatasi semua itu. Kita sendiri yang dapat memilih mana yang baik dan mana yang salah untuk kita.


tapi dalam menjalani kehidupan ini pasti selalu ada yang mengusik kebebasan menjadi diri sendiri padahal orang yang sama juga penganut ‘menjadi diri sendiri ’. Entah kontradiksi atau ironis entah apa namanya tapi yang pasti itu hal yang aneh dimana kau tidak ingin diganggu gugat tapi kau sendiri malah megusik orang lain!


Daku tahu bahwa pastinya ada beberapa hal yang ada dalam diri ini tidak begitu disukai oleh orang yang dekat atau hanya sekedar kenal saja, begitupun sebaliknya.Q tahu ada beberapa yang harus tidak dijalani atau dikurangi (kurang suka kalo dibilang ‘diperbaiki’ karna kita bukan barang) dan Q juga tahu bahwa ga selamanya Q benar maka itu daku selalu mencoba untuk mendengarkan saran atau nasehat dari orang lain (walau ga semuanya).


Aku bisa memilih untuk mendengarkan dan menjalaninya atau mengambil pilihan yang satunya lagi, masuk telinga kanan keluar telinga kiri (beberapa malah langsung keluar dari telinga kanan juga). Begitupun orang-orang yang sering Q ceramahi, terserah mereka mau dengar atau nggak. Prinsip Q kalo ga mau dipaksa ya jangan maksa orang lain!!!

Pernah ada yang bilang “kenapa ga ikut kegiatan dalam kampus, kenapa di kampus ga dimanfaatin wat ikut program2/kegiatan2nya, kenapa malah milih kelompok cepat pulang? kita harus manfaatin dunk apa yang ada, jangan wasting time dengan ga melakukan kegiatan apa2.

bla bla bla,,,,Kenapa, kenapa, kenapa dan kenapa!!!! Aku juga punya ‘kenapa’ buat kau, ‘kenapa kau memaksakan pendapatmu sama orang lain?!!!!’


Dulu juga ada yang bilang kalo ‘seorang istri sewajarnya ada di rumah, toh perempuan ujung-ujungnya di dapur kan!’ ini memang udah agak diskriminasi terhadap gender. Orang itu bilang ‘yah sebenarnya terserah sih kalo dia mau tetap kerja (yang jadi istrinya) asal di rumah ga terlantar. Terserah dia kalo ga CAPE ngurusin anak2’ dia mengatakan itu menyiratkan bahwa urusan rumah itu sama sekali bukan urusan suami/laki2, urusan suami hanya cari nafkah dan ga mau direpoti dengan tetek bengek di rumah. Aku bertanya sama dia ‘terus kalo memang hanya ujung2nya di dapur, buat apa seorang perempuan sekolah tinggi2 menghabiskan uang, waktu dan tenaga. Apa hasil dari semua jerih payah orang tuanya atau bakal kemana semua ilmu yang ia dapat dari dia sekolah selama ini? Apa itu semua bakal dipraktekin di dapur? dan lagi saat ia sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah, suami pergi kerja dan anak2 pergi sekolah lalu apa yang harus dia lakukan di dalam rumah? Hanya berdiam diri? Menonton acara televisi? Atau menghabiskan waktu dengan ngerumpi yang nggak2 sama tetangga?’ dengan jawaban2nya yang hanya ingin menunjukkan bahwa pendapatnya benar tanpa peduli pendapat orang lain membuat Q malas untuk melanjutkan perdebatan yang ga masuk akal ini. Dengan ucapan ‘semua orang punya pendapat masing2, kau jalanin apa keyakinanmu begitupun aku juga menjalanin keyakinanku dan kita sama2 ga mau diusik bukan?’ daku mangakhiri percecokan ini dan dia pun diam.


Jujur saja memang ada yang harus dilakukan seorang istri sebagai ibu rumah tangga tapi harusnya status sebagai istri dan seorang ibu itu bukan jadi penghalang untuk menjalani apa yang ia yakini, apa yang ingin ia capai atau saat ia mengejar impiannya karna setiap MANUSIA pasti punya cita-cita, harapan dan impian bahkan ada yang mengatakan tanpa itu semua maka manusia tersebut mati.


Lalu ada juga beberapa orang yang mengusik kesenangan Q. Mereka bilang ‘kok udah segede ini masih suka baca KOMIK sich, ga malu sama umur?’ hei Q ga ganggu apa yang kau suka, Q ga ngerugiin kau, Q juga ga pake uang kau buat beli komik atau nyewa komik lalu kenapa kau usil? Asal kau tau ya KOMIK itu ga hanya sekedar cerita cinta picisan! Banyak banget komik yang menceritakan tentang arti kehidupan, kesulitan dalam menjalani kehidupan itu sendiri, menjadi dan menerima kekurangan diri sendiri dan bahwa hidup itu harus BERJUANG KERAS untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Dari komik tentang olahraga, sekolah, persahabatan, petualangan, realita hidup, keluarga, misteri, detektive, masa depan, masakan, pekerjaan (dari kehidupan tentang model, pegawai kantoran, photographer, penari, petinju, dokter, jurnalis, peramal, pengusir hantu, tukang bangunan, supir bus, komposer, pianis, designer, artis, koki, partisier sampai pramugari), tentang kesehatan juga ada. Dan untuk sekedar kau ingat udah banyak banget film-film yang diangkat dari KOMIK, bahkan mungkin salah satu film itu kau malah suka. Aku bakal baca KOMIK sampai kapanpun yang Q inginkan.


Karna aku juga salah satu dari manusia yang berhak memilih jalan yang diinginkan selama ga ditentang oleh peraturan Tuhan dan manusia itu sendiri. Dan aku juga berhak untuk menjalani hidup ini dengan menjadi diri sendiri.

No comments:

Post a Comment