Wednesday, November 24, 2010

pain

Ketika disakiti oleh orang lain baik itu hanya hal kecil ataupun hal yang besar rasanya sulit untuk dilupakan apalagi jika rasa sakit itu ditorehkan oleh orang yang sama berulang kali, entah karena dia membenci kita atau merasa iri atau dia hanya orang bodoh yang tidak pernah mau belajar dari pengalaman sehingga terus menerus melakukan kesalahan yang sama.

Dan hal itu lebih menyakitkan saat orang yang menorehkan luka di hati ternyata adalah seseorang yang seharusnya melindungi kita dari rasa sakit, seseorang yang seharusnya membela saat tidak ada yang mau mendengar ataupun mempercayai kita, seseorang yang seharusnya mencintai kita dari dasar hatinya. Yah rasanya sangat menyakitkan dan kacau, seperti kaca yang dipecahkan dengan keras lalu serpihannya dibiarkan berserakan begitu saja seakan tidak berharga sama sekali. Lalu hati yang berserakan itu walau sudah dilem dan dirangkai sesempurna mungkin tetap saja bentuknya tidak akan pernah kembali seperti semula, masih akan ada retakan dimana-mana.

Rasa sakit itu mungkin tidak akan sembuh walau sudah lima tahun ataupun sepuluh tahun mendatang atau bahkan seumur hidup. Rasanya sulit melupakan apalagi memaafkan karena orang itu tidak mau tahu rasa sakit yang kita rasakan dan terlebih lagi bukannya meminta maaf, dia malah menyalahkan kita atas semua yang terjadi. Menunjuk tangan pada kita tanpa pernah mau melihat air mata yang kita keluarkan akibat perbuatannya. Tanpa pernah mau peduli bahwa yang dilakukannya menyebabkan trauma yang mendalam di hati.

Luka di badan akan sembuh dengan cepat walau mungkin bisa meninggalkan sedikit bekas namun luka di hati tidak saja hanya meninggalkan bekas tapi juga sulit sekali untuk disembuh. Mungkin kita tidak mau mengingatnya, tidak mau menjadikannya dendam atau melakukan hal yang sama seperti yang orang itu lakukan karena kita tahu rasa sakitnya tapi rasanya sulit sekali untuk menghapus memori buruk itu dari ingatan kita.

Mungkin karena itu kita selalu mencari dan menunggu seseorang datang yang mungkin bisa mengobati luka di hati, mengatakan bahwa kita tidak salah, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja dan memberikan cinta yang sudah semestinya kita dapatkan. Tidak hanya dari mulut saja tapi ditunjukan dengan perbuatannya. Dan berharap dia bisa mengisi keretakan atau kekosongan di hati. Agar kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan melupakan kenangan buruk yang pernah terjadi.

No comments:

Post a Comment