Tuesday, March 2, 2010

terlihat

gue sering bertanya dalam hati apa gue harus merasa bersyukur atau merasa kurang beruntung dari kecil Tuhan menunjukkan yang namanya kenyataan hidup pada gue. dari kecil gue udah melihat orang-orang yang di depan bisa berkata manis tapi saat dibelakang dia menusuk dengan lidahnya, sejak sd gue udah mengerti peribahasa 'dimana ada gula disitu ada semut' dan hidup di salah satu kota besar sedikit banyaknya pasti bakal dengar cerita yang kurang mengenakan tentang kehidupan pribadi orang seperti si a punya simpanan di suatu tempat, si i kelakuannya kayak perempuan ga benar, si u anaknya ga beres, si e ngerebut laki orang, si o kelihatannya alim tau-tau hamil diluar nikah dan masih banyak lagi gosip-gosip yang beredar. dan kadang yang menyebarkan gosip-gosip itu justru ibu-ibu rumah tangga yang kelihatannya alim tapi malah membicarakan orang lain seenak mulut mereka.

hal-hal diatas membuat gue jadi berpikiran terbuka dan hampir selalu memandang realita terlebih dahulu dalam suatu peristiwa, kadang mata gue melihat dari sisi lain saat mendengar cerita dari orang lain. dari peristiwa-peristiwa yang selama ini gue lihat membuat gue jadi tahu bahwa ga selamanya apa yang terlihat dari luar itu menunjukan apa yang ada di dalamnya, membuat gue ga kaget lagi kalo melihat orang-orang yang menusuk orang lain dari belakang (ya walau sampe sekarang masih berpikir "kok bisa ya mereka kayak gitu?") apalagi melihat dimana ada gula di situ pasti ada semutnya.

yaah sampai sekarang gue masih belum tau harus merasa lucky or bad luck, kadang merasa bersyukur udah melihat wujud lain dari kehidupan lebih dini daripada kebanyakan orang dan pastinya kadang gue merasa sebaliknya. hanya bisa berharap nantinya kalo gue punya anak, dia ga terlalu dini melihat realita hidup yang kadang tidak ada habisnya untuk dipikir.

No comments:

Post a Comment