Wednesday, November 16, 2011

kodrat?

beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang bilang kalau melahirkan itu kodrat perempuan jika sakit atau bahkan mempertaruhkan nyawa itu sudah jadi resiko yang harus kalian jalani

teman gue ini berlindung pada pernyataan diatas karena dia tidak ingin  merasa bersalah untuk membenci ibunya. sepertinya terjadi sesuatu antara teman gue dan ibunya yang menyebabkan dia menjadi antipati pada wanita yang melahirkannya. gue tau dengan pasti kalau hubungan antar manusia itu rentan dan sensitif, jika terjadi sesuatu yang baik maka hubungannya akan berlanjut damai tapi jika terjadi sebaliknya maka akan saling membenci, tidak percaya, saling mengutuk atau menyebarkan fitnah dan hal ini bahkan bisa terjadi pada hubungan sedarah.

tapi mendengar kata-kata karena kodrat jadi semua resiko perempuan yang menanggung ga bisa gue terima khususnya jika itu dikatakan oleh seorang anak. perempuan memang memiliki kodrat untuk melahirkan tapi bukankah anak juga mempunyai kodrat untuk menghormati atau menghargai orangtuanya.

dia boleh saja membenci ibunya karena suatu hal tapi menyatakan bahwa perempuanlah yang harus menanggung kewajiban karena kodrat bahkan walaupun itu mempertaruhkan nyawanya seakan-akan dia menyalahi kodrat perempuan itu sendiri, tidak menghargai perempuan. menjadikan melahirkan itu seperti suatu beban yang hanya ditanggung oleh ibunya saja setelah itu anak tidak mempunyai kewajiban untuk menghormati perempuan yang membuatnya ada di dunia ini.

ibu gue pernah bilang bahkan jika seorang pel***r pun ibumu, kau tetap harus menghormatinya. karena kodratnya, perempuan mempunyai hak istimewa terhadap anak-anaknya bahkan Tuhan saja sudah menyatakan bahwa surga di telapak kaki ibu. jika kau membenci ibumu karena suatu hal yang membuat hatimu sakit cukup jauhi saja, banyak berdoa dan tidak menyalahkan kodrat perempuan hanya untuk membuatmu merasa tidak bersalah membencinya. 

No comments:

Post a Comment